235 Porter Stasiun Gambir Dapat Sembako dan BPJS Ketenagakerjaan
Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta menggelar bakti sosial (baksos) dengan memberikan paket sembako dan BPJS Ketenagakerjaan kepada 235 pekerja pengangkut barang bawaan orang lain (porter) Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.
Saya akan manfaatkan sebaik-baiknya BPJS Ketenagakerjaan ini
Kegiatan baksos yang dipusatkan di Ruang VIP Stasiun Gambir tersebut digelar dalam rangka memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Kepala Dinas Nakertransgi DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, tujuan pemberian kartu BPJS Ketenagakerjaan untuk menekan angka kecelakaan serta menciptakan situasi tempat kerja yang aman, nyaman dan
bisa meningkatkan produktivitas.Wali Kota Jakut Ajak Pedagang Ikut BPJS Ketenagakerjaan"Dari kegiatan ini juga diharapkan terwujudnya kemandirian masyarakat berbudaya K3," ujarnya di lokasi, Selasa (21/2).
Andri menuturkan, porter dipilih sebagai penerima bantuan karena termasuk pekerja yang rentan terhadap kecelakaan kerja.
"Profesi mereka perlu mendapat perhatian kita bersama," ucapnya.
Kepala Suku Dinas Nakertransgi Jakarta Pusat, Sudrajat menambahkan, iuran BPJS Ketenagakerjaan yang dibagikan kepada 235 porter ini akan ditanggung dana Corporate Social Responsibility (CSR) selama tiga bulan.
"Hal ini untuk menstimulus para porter. Setelah tiga bulan, mereka dapat membayar secara individu sebesar Rp 16.800 per bulan," tuturnya.
Ia menjelaskan, dengan membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan Rp 16.800 perbulan, para porter sudah mendapat biaya berobat gratis ketika dilanda kecelakaan kerja.
Ahli waris dari pemegang kartu juga akan menerima santunan Rp 48 juta sekaligus beasiswa dari BPJS Ketenagakerjaan jika pemegang polis meninggal dunia karena kecelakaan kerja.
"Selain itu dapat Rp 42 juta apabila pemegang polis meninggal karena sakit," sambungnya.
Ruswanto (50), salah satu porter Stasiun Gambir mengaku senang telah memiliki BPJS Ketenagakerjaan dan menerima satu paket sembako.
Profesinya sebagai porter diakuinya sangat rentan terhadap kecelakaan kerja. Dengan adanya BPJS Ketenagakerjaan, kekhawatiran nasib keluarganya apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan menjadi berkurang.
"Senang sekali. Saya akan manfaatkan sebaik-baiknya BPJS Ketenagakerjaan ini," tandasnya.